Situs Pertabatan Brawijaya V (Ratu Kembar) / Raden Suputra / Raden Putra / Harya Baribin di Suratrunan – Alian, Kebumen
Apr 21st, 2014 | By Ravie Ananda | Category: Sejarah Situs Pertabatan Brawijaya V (Ratu Kembar) adalah tempat bertapabratanya Brawijaya V (Ratu Kembar). Situs ini terletak di Gunung Koembang yang oleh masyarakat setempat disebut dengan Gunung Puyuh desa Suratrunan kecamatan Alian kabupaten Kebumen (nama baru dari Panjer yang sebelumnya merupakan sebuah Nagara pada masa Majapahit).- Silsilah Raden Suputra/Raden Putra/ Harya Baribin
- Perjalanan Brawijaya V (Ratu Kembar) ke Negara Panjer
Inti terjemahannya sebagai berikut :
Dikarenakan tidak diperbolehkan adanya tahta kembar (setelah wafatnya Brawijaya IV/ Bra Tanjung) Raden Putra yang merupakan adik dari Raden Alit/ Angkawijaya/ Brawijaya V) akhirnya meninggalkan kerajaan Majapahit dengan ikhlas. Mengikuti saran dari Gajahmada, Raden Putra pun pergi ke arah barat di Negara Panjer untuk menjalani takdir besarnya. Dalam perjalanan, ia bertapa di beberapa tempat guna memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Salah satu tempat pertapaannya adalah di Gunung Koembang yang oleh masyarakat setempat kini lebih dikenal dengan nama Gunung Puyuh di desa Suratrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Dalam pertapaannya di Gunung Koembang (tempat tersebut merupakan situs kuno yang telah ada jauh sebelum kedatangan Raden Putra “dimungkinkan dahulunya merupakan Punden Berundak”) Raden Putra mendapat petunjuk untuk meneruskan perjalanan menuju ke Kaleng (kini masuk wilayah Kecamatan Puring).
Perjalanan dari Gunung Koembang akhirnya sampai ke daerah Kaleng. Dikisahkan bahwa Raden Putra kemudian beristirahat di bawah pohon Gendayakan. Tubuh Raja Pandita yang tengah keletihan ini ternyata memancarkan sinar yang amat terang dan terlihat oleh Ki Ageng Kaleng. Tokoh pemimpin dari wilayah Kaleng itu pun segera tahu bahwa orang yang berada di bawah pohon Gendayakan tersebut adalah seorang yang linuwih. Ia segera menghampiri dan setelah menanyakan nama dan asal usulnya, Raden Putra pun diajak ke rumahnya. Setelah beristirahat di Kaleng, Raden Putra diajak Ki Ageng Kaleng ke rumah Kyai Ayah yang pada saat itu sedang mengadakan sebuah pesta.
Dari Ayah, Raden Putra diantar oleh Kyai Ayah menuju kediaman Buyut Kejawar di Kejawar, sedangkan Ki Ageng Kaleng kembali ke kediamannya. Dari Kejawar Raden Putra diantar oleh Ki Buyut Kejawar menuju ke Pasir Luhur. Setelah menetap selama lima bulan di Pasir Luhur, Raden Putra meneruskan perjalanan menuju Pajajaran.
Di Pajajaran, Ia kemudian menikah dengan salah satu cucu Raja Pajajaran dan dianugerahi empat orang anak yakni:
- Raden Kaduhu (Adipati Margautama)
- Raden Banyak Sasra/Catra (Pasir Luhur)
- Raden Banyak Kumara (Adipati Kaleng)
- Rara Ngaisah (Nyai Mranggi Kejawar)
Singkat cerita, dari Pajajaran Raden Putra kemudian kembali ke timur dan menghabiskan masa hidupnya menjadi seorang Pandita di Gunung Grenggeng yang hingga kini dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Syekh Baribin.
- Perubahan Negara Panjer menjadi Kadipaten
Ketika Majapahit digantikan oleh Sultan dari Demak yang didukung oleh para Wali, Adipati Margahutama dan Ki Boewara pergi ke Demak untuk menganut Islam. Ki Boewara belajar Islam di Masjid Demak hingga waktu yang lama, sedangkan Adipati Margahutama pulang kembali ke Wirasaba. Kuwu (Yang Mulia) Panjer berubah gelarnya menjadi Adipati Panjer di bawah kekuasaan Demak setelah ia menyetujui Islam masuk di Negara Panjer. Sejak saat itu paham Islam pun dipeluk oleh semua rakyat, baik tua – muda, laki – laki – perempuan di kedua negara, yakni Panjer dan Wirasaba. Negara Panjer kemudian berubah menjadi Kadipaten Panjer.
Makam Kuwu Panjer bersebelahan dengan Pamoksan Gajahmada berada dalam kompleks bekas NV. Oliefabrieken Insulinde Keboemen/ Mexolie/ Sarinabati Panjer – Kebumen (dibangun tahun 1851). Tempat tersebut merupakan Kraton dari Negara/ Kadipaten Panjer yang pada tahun 1832 berhasil dibumihangus oleh Belanda.
- Perjalanan Raden Jaka Lancing di Negara Panjer
SILSILAH BRAWIJAYA V (RATU KEMBAR)
RADEN SUSURUH (PRABU BRAWANA)
RAJA MAJAPAHIT I
!
!
RADEN JAKA MANGURI (PRABU BRAKUMARA)
RAJA MAJAPAHIT II
!
!
RADEN ADANINGKUNG/ARYA ADIWIJAYA
(RAJA MAJAPAHIT III / BRAWIJAYA I)
!
!
RADEN HAYAM WURUK / ARYA PARTAWIJAYA
RAJA MAJAPAHIT IV / BRAWIJAYA II
!
!
RADEN PUTRA / ARYA MARTAWIJAYA / LEMBU AMISANI
RAJA MAJAPAHIT V / BRAWIJAYA III
!
!
RADEN SEWAYA / MERTAWIJAYA / BRA TANJUNG
RAJA MAJAPAHIT VI / BRAWIJAYA IV
RAJA MAJAPAHIT I
!
!
RADEN JAKA MANGURI (PRABU BRAKUMARA)
RAJA MAJAPAHIT II
!
!
RADEN ADANINGKUNG/ARYA ADIWIJAYA
(RAJA MAJAPAHIT III / BRAWIJAYA I)
!
!
RADEN HAYAM WURUK / ARYA PARTAWIJAYA
RAJA MAJAPAHIT IV / BRAWIJAYA II
!
!
RADEN PUTRA / ARYA MARTAWIJAYA / LEMBU AMISANI
RAJA MAJAPAHIT V / BRAWIJAYA III
!
!
RADEN SEWAYA / MERTAWIJAYA / BRA TANJUNG
RAJA MAJAPAHIT VI / BRAWIJAYA IV
ISTERI :
- DEWI TAMPEN 1) RADEN ALIT / ARYA ANGKAWIJAYA/RAJA MAJAPAHIT VII / BRAWIJAYA V
- DEWI MANDHAKINI 2) RETNA BUKASRI
- DEWI TAMPEN 3) RETNA MUNDRI
- PANGREMBE/SELIR 4) RETNA PALUPI
- PUTERI PAJANG 5) RADEN SUPUTRA/PUTRA/HARYA BARIBIN/RAJA BRAWIJAYA V/RATU PANDITA
- PANGREMBE/SELIR 6) RADEN PAMEKAS/NARAWANGSA/PANGERAN KANDHURUWAN
Kebumen, Selasa Legi 21 April 2014
Oleh: Ravie Ananda
Oleh: Ravie Ananda
NGAMPUNTEN DEN MAS NUMPANG NGURI NGURI SEJARAH
BalasHapusTRAH BANYUMAS
SAMPEYAN NDALEM INKANG SINUHUN
PRABU BRAWIJAYA Kaping IV
Ing MADJAPAHIT
Raden Suputra (Aria Baribin /R Baribin ) peputrq 4 saking garwo Dewi Kamri
Utawi Retno Pamengkas putro Ap Siliwangi ing Pajajaran
Raden Djaka Kaduhu ( Raden Adipati Wirahutama I ing wirasaba )
Krama angsal Rara Mukatiman.
Sareng anggentosi marasepuh ladjeng asma Wirahutama dados Adipati ing Wirasaba,Ingkang misuda Sampeyan ndalem Ingkang Sinuhun Prabu Brawidjaja kaping V ing Madjapahit.
Raden Urang ( Kura ) ( Raden Adipati Wirahutama II ing Wirasaba )
Krama angsal Rara Wresti anakipun Kyai Buyut Buhara (angsal saderak misan).
Raden Djaka Surawin ( Raden Adipati Surawin ing Wirasaba / R Adipati
Wirahutama III ,Krama angsal Dewi Santang Putraning Adipati Gagak
Ngampar ing Dayeh Luhur III .
Ingkang misuda Sampeyan ndalem Ingkang Sinuhun Kandjeng Sultan Demak I
5. Raden Djaka Tambangan ( R Adipati Surahutama /Wirahutama IV ing wirasaba ).
Krama angsal Dwi Lungge Putranipun Adipati Banjak Besi ing pasir Batang
Ingkang misuda Sampeyann dalem Ingkang Sinuhun Kandjeng Sultan Demak II
Raden Warga ( Raden Adipati Wargahutama I ing wirasaba ) peputra Lima (5)
Krama anggsal Rara Srini ,putranipun Panembahan Mangkubumi III ing pasir luhur .Ingkang misuda Sampeyann dalem Ingkang Sinuhun Kandjeng Prabu Hadiwidjaja ing Padjang.sedo dening utusan Sultan Pajang ing desa Bener dinten SetuPaing
Th 1568 , Menurut kepercayaan meniko ingkang dados katurunanipun sami anyingkiri kekesahan ing dinten kasebut ing inggil.
Rara Kartimas (Ny Wargahutama II ing Wirasaba )
Krama angsal Raden Kaiman ( R Samengun ) putra angkat Ky mrangi kejawar turunnipun Raden Banyak Sasra Ing pasir luhur ,ingkang ladjeng dados mrangi ing ngandjawar.Wewengkon Banyumas dipun prapat ,Kabupaten pindah ing Wanamangali Bms.
info lanjut klik .www.kisanpaidi.blogspot.com